DWP Rutan Blora Menggelar Pertemuan Rutin untuk Mempererat Tali Silaturahmi

    DWP Rutan Blora Menggelar Pertemuan Rutin untuk Mempererat Tali Silaturahmi

    Blora - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Blora menyelenggarakan pertemuan rutin sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun DWP ke-24 yang jatuh pada 7 Desember lalu, Sabtu (16/12/2023).

    Acara ini diselenggarakan di Aula Hanoman Rutan Blora dan dipimpin oleh Ketua DWP Rutan Blora, Ny. Diah Budi Hardiono. Selain agenda rutin seperti pengundian arisan, lotre, dan doorprize, kegiatan ini juga mencakup pelatihan keterampilan membuat buket yang diikuti oleh seluruh anggota DWP yang hadir. Keseluruhan acara berlangsung penuh semarak dan meriah.

    Ny. Diah Budi Hardiono, Ketua DWP Rutan Blora, berharap bahwa melalui kegiatan ini, akan tercipta kekompakan dan pertautan yang erat di antara anggota DWP Rutan Blora.

    "Dengan adanya pertemuan rutin ini, saya berharap dapat mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan di antara sesama anggota DWP Rutan Blora. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk mengasah keterampilan membuat buket, sehingga selain mempererat hubungan, juga dapat meningkatkan keterampilan kita, " ungkapnya.

    Ny. Diah Budi Hardiono juga mengharapkan partisipasi anggota yang belum dapat hadir dalam pertemuan berikutnya.

    "Saya berharap agar pada pertemuan selanjutnya, ibu-ibu yang tidak dapat hadir pada kesempatan kali ini dapat bergabung dalam kegiatan kami. Hal ini akan memberikan peluang kepada kita untuk saling mengenal dan menjalin silaturahmi, " tambahnya.

    kumhamsemakinpasti kanwilkemenkumhamjateng rutanblora
    Asen Baraka

    Asen Baraka

    Artikel Sebelumnya

    Warnai Ulang Tahun ke-24, DWP Rutan Blora...

    Artikel Berikutnya

    Pertemuan Rutin DWP Rutan Blora: Keterampilan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami